Bidang sistem informasi melintasi banyak teknologi kompleks, konsep
keperilakuan yang abstrak, dan aplikasi khusus dalam bidang-bidang
bisnis serta non-bisnis yang tidak terhitung jumlahnya. kerangka kerja
konseptual, berguna untuk mengatur pengetahuan yang disajikan tentang
hal-hal yang perlu diketahui mengenai sistem informasi manajemen untuk
mendapatkan keuntungan. Sistem informasi seyogyanya mendukung strategi
bisnis organisasi, proses bisnis, struktur dan budaya organisasi dalam
meningkatkan nilai bisnis dari organisasi khususnya dalam lingkungan
bisnis yang dinamis.
Sebuah sistem informasi adalah sistem buatan manusia yang berisi
himpunan terintegrasi dari komponen-komponen manual dan
komponen-komponen terkomputerisasi yang bertujuan untuk mengumpulkan
data, menyimpan data, memproses data, dan menghasilkan informasi. Sebuah
sistem informasi melayani dua fungsi penting dalam sebuah organisasi.
Pertama, sistem informasi mencerminkan dan mengamati aksi-aksi dalam
sistem operasi, yaitu dengan memproses, mencatat, dan melaporkan
transaksi-transaksi operasional. Kedua, sistem informasi mendukung
kegiatan-kegiatan manajerial, termasuk pembuatan keputusan-keputusan
manajemen.
Agar para praktisi bisnis dapat dengan lebih mudah mengakses sumber
daya-sumber daya informasi dalam hal pengembangan sistem informasi
perusahaan yang berbasis teknologi informasi, baik itu didalam
perusahaan maupun diluar perusahaan yang mereka butuhkan untuk mendukung
kebutuhan pelanggan, pemasok dan mitra dagang. Sistem informasi lintas
fungsi manajemen (co-sourching) perusahaan akan dapat mendukung, serta
meningkatkan komunikasi dan kerjasama antar tim atau kelompok kerja di
dalam suatu organisasi ataupun diluar organisasi (in-co-out sourching).
Dalam hal ini maka perusahaan dapat mencapai tingkat efisiensi,
kelincahan, dan responsivitas secara optimal dan maksimal yang
dibutuhkan untuk berhasil dalam lingkungan bisnis yang serba tidak pasti
dan dinamis dalam menangani berbagai fungsi bisnis dalam pemasaran,
produksi, atau operasi, akuntansi, keuangan, dan dalam hal manajemen
sumber daya manusia melalui berbagai operasi dengan sistem informasi
manajemen yang baik.
Pengembangan sistem informasi dalam perusahaan dapat dilakukan melalui tiga metode yaitu in-sourcing, co-sourcing, dan out-sourcing.
Perusahaan harus berhati-hati dalam hal pemilihan alternatif
pengembangan sistem informasi yang tepat. Kesalahan di dalam pemilihan
alternatif akan menyebabkan investasi yang telah dilakukan serta waktu
yang terpakai akan menjadi sia-sia. Perusahaan dapat membandingkan advantage dan disadvantage dari ketiga alternatif tersebut.
Masing-masing metode memiliki keunggulan dan kelemahan tersendiri.
Pemilihan terhadap salah satu metode pengembangan sistem informasi
tersebut dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya ketersediaan dana
dan kemampuan tenaga kerja.
INSOURCING
Sistem informasi manajemen menitikberatkan pada informasi untuk suatu
keputusan terstruktur atau informasi yang dapat diantisipasi. Hal
tersebut mungkin tampak sederhana, tetapi sebenarnya menyediakan
informasi untuk membantu manajer-manajer membuat keputusan-keputusan
adalah tugas yang sangat sulit dan kompleks. Sistem informasi manajemen
memainkan peranan penting dalam penyusunan rencana strategis, pembuatan
keputusan, dan pengontrolan kegiatan-kegiatan untuk dapat mengukur
tingkat keberhasilannya.
In-sourcing adalah metode pengembangan sistem informasi yang
hanya melibatkan sumber daya di dalam suatu organisasi atau suatu
perusahaan. Sistem informasi mengenai operasi sistem pada pihak
manajemen untuk memberikan pengarahan dan pemeliharaan sistem dalam hal
ini pengendalian ketika sistem bertukar input dan output dengan
lingkungannya.
Keuntungan
Keunggulan dalam menerapkan metode in-sourcing diantaranya :
ÄUmumnya sistem informasi yang dikembangkan sesuai dengan kebutuhan
perusahaan karena karyawan yang ditugaskan mengerti kebutuhan sistem
dalam perusahaan.
ÄBiaya pengembangannya relatif lebih rendah karena hanya melibatkan pihak perusahaan.
ÄSistem informasi yang dibutuhkan dapat segera direalisasikan dan
dapat segera melakukan perbaikan untuk menyempurnakan sistem tersebut.
ÄSistem informasi yang dibangun sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan dan dokumentasi yang disertakan lebih lengkap.
ÄMudah untuk melakukan modifikasi dan pemeliharaan (maintenance) terhadap sistem informasi karena proses pengembangannya dilakukan oleh karyawan perusahaan tersebut.
ÄAdanya insentif tambahan bagi karyawan yang diberi tanggung jawab untuk mengembangkan sistem informasi perusahaan tersebut.
ÄLebih mudah melakukan pengawasan (security access) dan keamanan data lebih terjamin karena hanya melibatkan pihak perusahaan.
ÄSistem informasi yang dikembangkan dapat diintegrasikan lebih mudah dan lebih baik terhadap sistem yang sudah ada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar