Salah satu kasus penyalah gunaan Teknologi Informasi adalah yang terjadi IRAN.
kasus hacker ini memang hebat aksinya dalam membela negaranya.
Dia adalah Seorang hacker asal Iran,dia mengaku bertanggung jawab atas serangan kepada sebuah perusahaan keamanan komputer.
hacker itu juga mengatakan serangannya dilancarkan
dalam rangka balas dendam atas serangan virus Stuxnet pada program
nuklir di negaranya.
Pengakuan itu menyusul pembobolan terhadap
Comodo Group, perusahaan "pemberi sertifikasi" yang menjual jasa
sebagai pihak ketiga yang independen dalam memastikan enkripsi antara
komunikasi pengguna dan situs web-nya.
Integritas dari
enkrispsi adalah bagian fundamental dari keamanan web, misalnya mampu
mengagalkan penyerang yang memantau email atau mencuri rincian online banking.
Pekan
lalu Comodo mengungkapkan terpaksa membatalkan sembilan sertifikat
digital untuk layanan web provider antara lain Google, Microsoft, Skype
dan Yahoo setelah ada masalah penipuan yang dilakukan seorang pembobol
sistem.
Serangan itu telah dilacak hingga ke Iran, dan kini
seorang individu muncul dan mengaku bertanggung jawab,ini lah dia
hacker yang berwibawa.
hacker ini baru berusia 21 tahun ,dia sudah mampu
untuk membobol ke dalam Comodo dengan "Sangat,sangat cepat".
"Comodohacker",
sebagaimana ia menamakan dirinya, mengatakan bahwa dia menggunakan
"pengalaman dari 1.000 peretas" untuk mempertahankan kepemimpinan Iran
dan ilmuwan nuklir negara itu dalam melawan musuh internasional dan
domestik.
Lewat sebuah pesan yang panjang, yang ditulis dalam
bahasa Inggris ia sesumbar "Saya tahu anda sangat terkejut dengan
pengetahuan saya, kemampuan saya, kecepatan, dan keahlian saya dan
seluruh serangan itu. Semuanya begitu mudah buat saya." itu lah kata-katanya.
Comodohacker
mencerca khususnya Stuxnet, sebuah virus yang sangat mutakhir yang
tahun lalu mengganggu sistem kendali terpusat pada situs pengayaan
uranium Iran di Natanz.
Investigasi forensik dari serangan itu
secara kuat mengindikasikan bahwa hal itu merupakan sebuah operasi
gabungan yang dilakukan oleh AS dan Agen intelejen rahasia Israel.
"Ketika
AS dan Israel menciptakan Stuxnet, tak seorang pun berbicara mengenai
hal itu, tak ada yang bersalah, tak ada yang terjadi sama sekali,
sehingga ketika saya membobol sertifikat tak ada apapun yang akan
terjadi, saya ulangi, ketika saya membobol tak ada apapun yang akan
terjadi," kata comodohacker.
"Jika anda melakukan praktik kotor
Internet di Iran, saya sarankan anda untuk menghentikan pekerjaan anda,
dengarkan suara rakyat di Iran, jika tidak, anda akan berada dalam
masalah besar, dan juga anda bisa-bisa pergi dari dunia digital dan
kembali menggunakan alat hitung manual."
Pembobolan pertama
terdeteksi pada 22 maret oleh Jacob Appelbaum, seorang peneliti
keamanan di proyek Tor, yang merupakan sebuah LSM berbasis di AS. LSM
tersebut membuat piranti lunak yang digunakan oleh kaum oposisi di Iran
dan di manapun guna mencegah pengintaian internet.
Pada 16
maret Appelbaum mendapati bahwa Mozilla dan Google secara diam-diam
memperbaharui browser firefox dan chromenya untuk membatalkan sertifikat
digital yang tampaknya diterbitkan Comodo.
Perusahaan itu
kemudian terpaksa mengakui bahwa pihaknya telah dibobol pada 15 Maret -
melalui sistem yang digunakan oleh mitranya di Eropa yang bertugas
menerbitkan sertifikat digital. Comodo mencurigai adanya pemerintah
yang terlibat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar