Powered By Blogger

Kamis, 03 Januari 2013

BERBAGI PENGALAMAN SAYA TENTANG TILANG POLISI


Kenapaya kalau setiap melintas dijalan raya bawaanya ilfil sama ijo-ijo dijalan a.k.a police,mungkin karena sering ditilang atau gimana,jujur selama saya memiliki SIM saya sudah terkena tilang sebanyak 6 kali,tapi bukannya saya tidak bisa naik motor,

tilang pertama gara-gara boncengin temen gak pake helem kejadian kelas 1 SMA(salah siapa hayo,gimanapun juga seorang temen yang mau nebeng masak gak dibolehin)

tilang kedua gara-gara motor saya,saya templokin ban ukuran belakang 2.25 depan 2.15 + knalpot dor ,kejadian kelas 2 SMA (iya deh kalau yang ini saya ngaku salah)

tilang ketiga masih sama dengan tilang kedua permasalahannya bedanya tidak pake kenalpot dor kejadian kelas 3 SMA berangkat tryout UN 2012 (maklum anak muda,dan ini merupakan batas kesabaran orang tua saya mungkin,dan akhirnya motornya dijual)

tilang keempat terjadi disaat saya mempersiapkan alat-alat ospek kuliah,kata polisi sih,melewati batas marka jalan belok kiri saat lampu merah dan saya digiring ke pos polisi ,setelah sampai di pos saya berusaha menyampaikan alasan karena benar-benar garisnya tidak kelihatan karena tertutup aspal baru,saat saya ajukan alasan itu polisi malah memberi jawaban “itu tugasnya PU mas” saya pun melancarkan serangan kedua “lha kan bapak polisi,ya tugasnya mengamati apa yang kurang dijalan raya dan bapak kan juga seharusnya bisa melaporkan kepetugas PU” ehh polisinya malah mengalihkan pembicaraan “asalnya dari mana mas ? ohh dari kota itu,saya pernah juga tugas disana 2 tahun {bodo amat,toh saya juga gak nanya,,jawab dalam hati} mau sidang atau diselesaikan disini ?” waktu itu didompet berisi  600.000 (maklum kan untuk persiapan ospek tujuannya) untungnya diperjalanan menuju pos polisi temen saya dengan sigap mengambil dompet saya dan menyembunyikan uangnya di tas saya,didompet tinggal tersisa 30.000 (untuk alasan gak punya uang jika disuruh bayar ditempat) setelah tawar menawar saya pun merasa kesal karena harus segera melengkapi tugas ospek ,saya ajukan uang  50.000 hasil iuran dengan temen (mau tidak mau,harus mau) sebenarnya sih lebih enak sidang,tapi gak tau tempatnya “maklum lah kan masih baru dikota ini” dan tanpa basa-basi saya ngacir tanpa permisi  dari pos polisi setelah diberikan SIM dan STNK saya kembali,

tilang kelima terjadi dikota yang sama dimana saya kuliah,gara-gara stop lamp saya berwarna putih,pikir saya kenapa polisinya awas banget ya dengan stoplamp saya,setelah dihadang petugas bermotor,saya  diminta ke pos polisi. Dan disana dijelaskan permasalahannya “begini mas lampu belakang anda berwarna biru” orang warnanya putih pak” “ tadi dari kejauhan saya lihat warnanya biru mas” ya coba dilihat lagi pak kalau gak percaya” “gak usah,intinya biru atau putih itu tetep saja salah,karena peraturannya harus merah,,kalau putih begitu kan gak keliatan dari belakang dan bisa membahayakan pengguna lain karena tidak tau anda mau mengerem””ehh,,,tadi kenapa bapak liat saya pake lampu putih coba,katanya gak keliatan? (kelainan atau gimana polisi ini sudah salah bedain warna gak konsisten lagi kalimatnya ,,jawab dalam hati,,” “terus kenapa kok pakai lampu putih ? merah-merahnya kemana ?” “saya jawab dengan enteng,,,,kan aslinya memang putih pak ! (padahal kuning aslinya,,hehe),soal merah-merahnya pecah pak” ”kok bisa pecah?” gak tau pak,temen saya yang pake dulu (padahal sih gak ada tanda-tanda pecah pada cover lampu belakaang saya,,,sekali lagi buat alasan)” “gimana ? sudah pernah ditilang dong?” “sudah pak,sering malah!” “yaaa..mau dibayar disini atau sidang ?” terpaksa kali ini saya harung melakukan suap lagi ini,karena gak ada waktu lagi untuk melakukan drama dipos polisi lagi,karena jam kuliah yang sudah mepet (padahal terlambat terus kalau masuk,,,hehe) selain itu saya juga beum mengenal betul kota ini dan dimana letak pengadilannya @sekedar info,tilang ke4 dan ke5 berjarak 1bulan.

Tilang keenam,gak tau kenapa biasanya belok kiri langsung itu sah-sah saja ,ehh dicegat segrombolan kesatria berrompi hijau yang sedang melakukan oprasi gabungan jelang taun baru,kata polisi sih saya gak membaca plang disebrang jalan,ya saya ya iya saja karena benar-benar tidak tau, kali ini saya ikut sidang karena sudah 4 bulan lebih disini masak gak tau juga tempat pengadilanya. Setelah beberapa hari saya jadi penasaran mana sih plang yang dipasang dijalur itu? Jawab saya dalam hati kok gak ada juga ya,,,,mana coba tulisannya gak boleh belok kiri,tau gini kan bisa melakukan drama lagi tuh bareng polisi waktu razia,ahh ya sudah lah nasi sudah menjadi bubur.


OKE tulisan ini memang benar-benar pengalaman saya dengan tilang polisi.dari kejadian diatas memang bukan factor pengendara gak bisa naik motor,tetapi kesalahannya yang terletak dari ke neko-nekoan saya merubah motor dan kesalah polisi juga yang kurang teliti,pokoknya saya tidak mau disalahkan titik !hahaha,,,,,sudahlah buat pengalaman.