Kenapaya kalau setiap melintas dijalan raya bawaanya ilfil
sama ijo-ijo dijalan a.k.a police,mungkin karena sering ditilang atau
gimana,jujur selama saya memiliki SIM saya sudah terkena tilang sebanyak 6
kali,tapi bukannya saya tidak bisa naik motor,
tilang pertama gara-gara boncengin temen gak pake helem
kejadian kelas 1 SMA(salah siapa hayo,gimanapun juga seorang temen yang mau
nebeng masak gak dibolehin)
tilang kedua gara-gara motor saya,saya templokin ban ukuran
belakang 2.25 depan 2.15 + knalpot dor ,kejadian kelas 2 SMA (iya deh kalau
yang ini saya ngaku salah)
tilang ketiga masih sama dengan tilang kedua permasalahannya
bedanya tidak pake kenalpot dor kejadian kelas 3 SMA berangkat tryout UN 2012 (maklum
anak muda,dan ini merupakan batas kesabaran orang tua saya mungkin,dan akhirnya
motornya dijual)
tilang keempat terjadi disaat saya mempersiapkan alat-alat
ospek kuliah,kata polisi sih,melewati batas marka jalan belok kiri saat lampu
merah dan saya digiring ke pos polisi ,setelah sampai di pos saya berusaha menyampaikan
alasan karena benar-benar garisnya tidak kelihatan karena tertutup aspal baru,saat
saya ajukan alasan itu polisi malah memberi jawaban “itu tugasnya PU mas” saya
pun melancarkan serangan kedua “lha kan bapak polisi,ya tugasnya mengamati apa
yang kurang dijalan raya dan bapak kan juga seharusnya bisa melaporkan
kepetugas PU” ehh polisinya malah mengalihkan pembicaraan “asalnya dari mana
mas ? ohh dari kota itu,saya pernah juga tugas disana 2 tahun {bodo amat,toh
saya juga gak nanya,,jawab dalam hati} mau sidang atau diselesaikan disini ?”
waktu itu didompet berisi 600.000
(maklum kan untuk persiapan ospek tujuannya) untungnya diperjalanan menuju pos
polisi temen saya dengan sigap mengambil dompet saya dan menyembunyikan uangnya
di tas saya,didompet tinggal tersisa 30.000 (untuk alasan gak punya uang jika
disuruh bayar ditempat) setelah tawar menawar saya pun merasa kesal karena
harus segera melengkapi tugas ospek ,saya ajukan uang 50.000 hasil iuran dengan temen (mau tidak
mau,harus mau) sebenarnya sih lebih enak sidang,tapi gak tau tempatnya “maklum
lah kan masih baru dikota ini” dan tanpa basa-basi saya ngacir tanpa
permisi dari pos polisi setelah
diberikan SIM dan STNK saya kembali,
tilang kelima terjadi dikota yang sama dimana saya
kuliah,gara-gara stop lamp saya berwarna putih,pikir saya kenapa polisinya awas
banget ya dengan stoplamp saya,setelah dihadang petugas bermotor,saya diminta ke pos polisi. Dan disana dijelaskan
permasalahannya “begini mas lampu belakang anda berwarna biru” “orang
warnanya putih pak” “ tadi
dari kejauhan saya lihat warnanya biru mas” “ya coba dilihat lagi pak kalau
gak percaya” “gak usah,intinya biru atau putih itu tetep saja
salah,karena peraturannya harus merah,,kalau putih begitu kan gak keliatan dari
belakang dan bisa membahayakan pengguna lain karena tidak tau anda mau mengerem””ehh,,,tadi
kenapa bapak liat saya pake lampu putih coba,katanya gak keliatan? (kelainan
atau gimana polisi ini sudah salah bedain warna gak konsisten lagi kalimatnya
,,jawab dalam hati,,” “terus kenapa kok pakai lampu putih ?
merah-merahnya kemana ?” “saya jawab dengan enteng,,,,kan aslinya
memang putih pak ! (padahal kuning aslinya,,hehe),soal merah-merahnya pecah pak”
”kok bisa pecah?” gak tau pak,temen saya yang pake dulu
(padahal sih gak ada tanda-tanda pecah pada cover lampu belakaang saya,,,sekali
lagi buat alasan)” “gimana ? sudah pernah ditilang dong?” “sudah
pak,sering malah!” “yaaa..mau dibayar disini atau sidang ?” terpaksa
kali ini saya harung melakukan suap lagi ini,karena gak ada waktu lagi untuk
melakukan drama dipos polisi lagi,karena jam kuliah yang sudah mepet (padahal
terlambat terus kalau masuk,,,hehe) selain itu saya juga beum mengenal betul
kota ini dan dimana letak pengadilannya @sekedar info,tilang ke4 dan ke5
berjarak 1bulan.
Tilang keenam,gak tau kenapa biasanya belok kiri langsung
itu sah-sah saja ,ehh dicegat segrombolan kesatria berrompi hijau yang sedang
melakukan oprasi gabungan jelang taun baru,kata polisi sih saya gak membaca
plang disebrang jalan,ya saya ya iya saja karena benar-benar tidak tau, kali
ini saya ikut sidang karena sudah 4 bulan lebih disini masak gak tau juga
tempat pengadilanya. Setelah beberapa hari saya jadi penasaran mana sih plang
yang dipasang dijalur itu? Jawab saya dalam hati kok gak ada juga ya,,,,mana
coba tulisannya gak boleh belok kiri,tau gini kan bisa melakukan drama lagi tuh
bareng polisi waktu razia,ahh ya sudah lah nasi sudah menjadi bubur.
OKE tulisan ini memang benar-benar pengalaman saya dengan
tilang polisi.dari kejadian diatas memang bukan factor pengendara gak bisa naik
motor,tetapi kesalahannya yang terletak dari ke neko-nekoan saya merubah motor
dan kesalah polisi juga yang kurang teliti,pokoknya saya tidak mau disalahkan
titik !hahaha,,,,,sudahlah buat pengalaman.